Drift atau drifting sudah biasa kita dengar dalam konteks Otomotif. Drifting adalah sebuah seni mengendalikan mobil yang tidak terkontrol atau mengepot. Drifting merupakan teknik menyetir disertai kontrol agar mobil tetap melaju dengan posisi miring dari sisi ke sisi sampai garis finish. Pengemudi mobil drift atau biasa disebut drifter , harus mempunyai keahlian dan disiplin yang cukup tinggi untuk menguasai teknik mengemudi seperti drift ini. Timing dan pengambilan keputusan secara cepat dan tepat sangat diperlukan agar mobil tetap terkendali . Dalam drifting , seorang drifter cenderung hanya bermain di gigi 2 dan 3 dan selalu menggunakan rem tangan (handbrake). Untuk mobil drift sendiri harus menggunakan handbrake hidraulic agar mobil lebih responsif saat digunakan untuk drifting. Mobil drift yang biasa digunakan juga harus mobil dengan penggerak roda belakang atau RWD (Rear Wheel Drive).
Teknik drifting dilakukan dengan cara menekan tuas rem dan membiarkan roda belakang slip dan mobil dipacu dalam kecepatan tinggi dengan membanting stir ke arah yang dituju. Drifter harus selalu berkonsetrasi dalam membelokkan mobil agar tetap terkendali dan menjaga mobil agar tidak melintir. Jika teknik dilakukan dengan tidak tepat maka menyebabkan mobil hilang kendali. Maka dari itu pengemudi atau drifter wajib menggunakan helm dan sabuk pengaman untuk menghindari cidera saat mobil hilang kendali. Drifter profesionalpun pastinya juga pernah melakukan kesalahan-kesalahan dalam melakukan drifting, maka dari itu keamanan dan keselamatan pengemudi harus diperhatikan.
Penilaian dalam Drifting
Sistem penilaian dalam drifting bersifat subyektif karena lebih menonjolkan aspek keindahaannya daripada kecepatan. Saat ini ada 4 kriteria penilaian dewan juri dalam kompetisi drifting antara lain: speed, line, angle, dan style.
Speed
Kecepatan laju mobil saat memasuki dan melintasi area drifting akan dihitung. Semakin cepat laju mobil saat memasuki area drifting semakin besar pula nilainya.
Line
Line adalah garis atau racing line yang harus dilewati para drifter agar memperoleh poin tinggi. Dalam drifting biasanya terdapat clipping point, semakin dekat jarak antara mobil dengan clipping point akan semakin besar juga nilai yang didapat.
Angle·
Seberapa patah atau seberapa miring mobil tersebut saat melakukan drifting juga mempunyai nilai tersendiri. Semakin patah dan semakin miring akan semakin bagus juga poinnya.
Style
Angle yang besar dan sudut kemiringan yang tajam akan menghasilkan style dan keindahan saat drifting. Style adalah gaya mengemudi dari masing-masing drifter.
Jika drifter telah memenuhi kriteria tersebut, dapat dipastikan mendapat poin yang tinggi. Namun , bila mobil mengalami spin out atau berbalik arah atau hilang kendali, drifter akan mendapatkan nilai nol dan dapat dibilang gagal.
Selain itu, dalam drifting ada juga yang menggunakan sistem tandem. Sistem tandem terdiri dari 2 mobil dan 2 kali drift dalam satu ronde. Namun bila kedua mobil nilainya seimbang , akan dilakukan satu kali drift ulang atau biasa disebut one more time. Dalam sistem tandem, mobil di depan (Lead car) harus bisa meninggalkan lawan yang dibelakang. Sedangkan mobil yang berada di belakang (Chase car) harus sebisa mungkin tetap dekat bahkan menempel dengan mobil yang berada di depan. Semakin dekat jarak mobil (Chase car) dengan mobil didepan , semakin tinggi poin yang akan didapatkan. Tandem dilakukan bergantian dengan 2 kali run. Drifting tidak beradu dalam kecepatan, namun lebih mengutamakan keindahan, ritme dan keunikan.
Credits
Autokepo would like to extend thanks to the following sources for use of their images:
https://www.japantimes.co.jp/
https://www.flatout.com.br/
https://www.qt.com.au/
http://www.speedhunters
Komentar
Posting Komentar